Umat Katolik Stasi Santo Fransiskus Xaverius Maumbi Paroki Santa Ursula Watutumou tampak terkesima mendengarkan renungan dari pastor Yonas Atjas dalam misa Vigili Natal, Kamis (24/12).
Mereka mendapatkan pengetahuan tentang dasar kitab suci hingga Gereja Katolik menetapkan tanggal 25 Desember sebagai Hari Raya Natal yang kemudian sampai sekarang dipakai di seluruh dunia.
Menurutnya, Natal itu berasal dari kata Nasire atau Natus yang artinya kelahiran. Natal yang dimaksud ialah kelahiran Yesus Kristus.
"Bagaimana tanggal itu dihitung. Dalam tradisi Yahudi tanggal 24 September (nama bulan berbeda untuk Yahudi) merupakan hari silih pemulihan bangsa dan dalam tafsiran untuk Injil Lukas di saat itulah Zakharia membakar ukupan," katanya.
Zakharia, suami Elisabet, kata Pastor Yonas mendapatkan giliran pembakaran ukupan pada hari silih itu menurut Lukas 1:8 dan seterusnya. Waktu membakar ukupan, malaikat menjanjikannya agar memberikan seorang anak.
"Ketika Maria menerima kabar gembira menurut Lukas 1:35 dan seterusnya, malaikat mengatakan ini bulan keenam kehamilan bagi Elisabet yang disebut mandul itu. Jadi Maria mulai mengandung sejak Maret dan sembilan bulan sesudahnya Maria melahirkan pada tanggal 24 Desember malam. Itulah sebabnya 25 Desember (perhitungan hari Yahudi dimulai pukul enam sore sampai enam sore hari berikutnya) dirayakan sebagai hari raya Natal," katanya.
Natal dibutuhkan umat, kata Pastor Yonas, karena umat tidak bisa hidup di luar Kristus. Itu terjadi karena pada bacaan pertama dikatakan Kristus itu Raja Damai, dan Penasehat Ajaib.
"Ia ditentukan Allah menjadi raja surgawi. Ia mengangkat yang insani menjadi surgawi jika bersama dengannya," katanya.
Dikatakannya, karena itu Yesus harus diwartakan kepada siapa saja. Semua harus diwartakan dalam kejujuran, keterbukaan, dan maaf.
"Mari kita mengarahkan diri ke hidup yang kekal. Mari kita memupuk persaudaraan sejati dan membangun sikap solidaritas," ujarnya.
Ia juga membandingkan perayaan Natal di Indonesia dan Brunei. Menurutnya di Brunei ada pelarangan perayaan Natal.
"Mereka didenda Rp 234-237 juta jika merayakan Natal. Indonesia tidak seperti itu karena mengedepankan kebersamaan," katanya.
Perayaan Vigili Natal di stasi itu sendiri berlangsung hikmat. Dalam suasana itu, umat mengikuti perarakan kanak-kanak Yesus dan pembacaan maklumat kelahiran Yesus Kristus.
Semua lonceng pun dibunyikan saat lagu gloria. Suasana gembira tampak terasa dalam perayaan itu.
Dasar Kitab Suci
Pada hari Raya Yom Kipur, tradisi Yahudi yang jatuh pada tanggal 24 September, malaikat Gabriel mendatangi Zakharia yang saat itu sedang bertugas membakar ukupan, Elisabet mengandung.
Lukas 1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
Dasar Kitab Suci
Pada hari Raya Yom Kipur, tradisi Yahudi yang jatuh pada tanggal 24 September, malaikat Gabriel mendatangi Zakharia yang saat itu sedang bertugas membakar ukupan, Elisabet mengandung.
Lukas 1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
Lukas 1:9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
Lukas 1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
Lukas 1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
Lukas 1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
Lukas 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Bulan keenam kandungan Elisabet, malaikat Gabriel mendatangi Maria. Maria mengandung dari Roh Kudus. Maria mengandung pada bulan Maret atau 6 bulan setelah Elisabet mengandung.
Lukas 1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
Lukas 1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Lukas 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Lukas 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Lukas 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Lukas 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Lukas 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Bunda Maria mengandung selama sembilan bulan (usia lazim bagi seorang perempuan untuk mengandung dan kemudian melahirkan), terhitung sejak bulan Maret hingga bulan Desember.
0 Komentar untuk "Inilah Dasar Kitab Suci Gereja Katolik Menetapkan 25 Desember Sebagai Hari Raya Natal"