Bom Belgia Dibalas Paus Fransiskus dengan Mencuci & Mencium Kaki Pengungsi Muslim

Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki Migran Muslim dan Hindu: "Kita Semua Anak dari Tuhan yang Sama"

Sentimen anti-Muslim meningkat usai serangan teror yang terjadi di Brussels, Belgia yang menewaskan lebih dari 30 orang. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan teror tersebut. Aksi teroris ISIS di Belgia ini langsung memicu sentimen anti-Islam. Di jejaring Twitter, hashtag #StopIslam muncul dan bahkan menjadi Trending Topic Worlwide (TTWW).

Alih-alih membenci kaum Muslim, Paus Fransiskus justru semakin mengikat tali persaudaraan. Paus Fransiskus merayakan Kamis Putih sebagai bagian dari prosesi menuju hari Paskah, dengan para pencari suaka di Castelnuovo di Porto, Italia. Paus Fransiskus membasuh serta mengecup kaki migran Muslim, Kristen, dan Hindu pada malam Kamis Putih. Paus mengungkapkan bahwa mereka semua adalah anak dari Tuhan yang sama.

"Kita semua bersama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, dan Evangelis adalah saudara. Anak-anak dari Tuhan yang sama, yang menginginkan hidup dalam damai dan persatuan," ujar Paus tanpa teks di sebuah penampungan pengungsi di Roma, Jumat (25/3/2016).

Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia lakukan ini sebagai respon Tragedi Bom di Brussels Belgia menyampaikan pesan damai kepada dunia (terutama dunia Barat) agar tidak terprovokasi oleh aksi teroris yang mengatas namakan Islam, yang ingin menghancurkan persaudaraan kemanusiaan.

"Meskipun kita beda budaya beda agama, tapi kita semua bersaudara, mari kita hidup dalam damai", Paus menambahkan. Paus mencium kaki pengungsi muslim satu persatu sebagai pesan persatuan melawan sentimen anti muslim (islamophobia) akibat terorisme global yang mengatas namakan Islam.

Ketika itu, sebagian migran tak kuasa menahan air mata. Paus berlutut di depan mereka, menuang air suci, mengelap lalu, mengecup kakinya.

Kegiatan ini dilakukan setiap tahun sebagai ritual pembasuhan kaki kepada 12 murid sebelum Yesus disalib. Tahun ini, Paus membasuh kaki delapan laki-laki dan empat perempuan. Empat orang Katolik dari Nigeria, tiga orang Muslim dari Mali, Suriah dan Pakistan dan seorang pria Hindu dari India.

Pada bulan Januari, ia mengubah aturan Vatikan untuk memungkinkan perempuan mengambil bagian. Sebelum Fransiskus menjadi Paus, upacara itu biasanya dilakukan di Basilika St Peter atau gereja lainnya di Roma. Biasanya hanya lelaki Katolik, kebanyakan para pastor saja, yang dicium kakinya oleh Paus dalam ritual tersebut.

Namun, semenjak Paus Fransiskus terpilih pada 2013, ia melanjutkan kebiasaannya saat menjadi Uskup Agung di Buenos Aires yang membolehkan wanita dan non-Katolik untuk berpartisipasi. Atas aksinya itu ia kerap mendapat kritikan dari kalangan konservatif.

Tahun ini, pengungsi dari Mali, Nigeria, Eritrea, India, Suriah, dan Pakistan turut serta. Empat wanita dalam grup itu berasal dari Kristen Koptik dari Eritrea dan seorang Katolik warga Italia yang bekerja di pengungsian yang mengurus 900 pencari suaka.

"Masing-masing dari kalian, apa pun agama yang Anda anut, mari kita berdoa kepada Tuhan agar persaudaraan ini menular ke seluruh dunia," tutur Paus Fransiskus.

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Bom Belgia Dibalas Paus Fransiskus dengan Mencuci & Mencium Kaki Pengungsi Muslim"