Pertemuan Perempuan Berkerudung Islam-Katolik 9 Maret Banjir Dukungan

Pertemuan Perempuan Berkerudung Islam-Katolik 9 Maret Banjir Dukungan

UNGARAN - Pertemuan "Perempuan Berkerudung Beragama Islam dan Katolik" yang terdiri dari Perempuan Muslimat, Fatayat dan Ikatan Pelajar Putri NU, para Suster Biarawati dari berbagai tarekat dan perempuan Katolik bermantila maupun berpasmina, yang bakal digelar di Semarang, 9 Maret 2016 mendapat dukungan berbagai pihak.

“Salah satu respon positif diberikan oleh Sekretaris Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama dan Kepercayaan dari Vatikan, Romo Markus Solo SVD,” kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom HAK KAS) Romo Aloysius Budi Purnomo di Semarang, Jumat (4/3).

Bahkan, lanjut Romo Budi, Romo Markus juga menghubungkan dirinya dengan Pemimpin Redaksi Majalah OASIS dan OASIS Foundation yang berbasis di Milan dan Venezia, Italia, Rosa Maria Teresa Scolari yang akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 7 Maret mendatang.

Begitu positifnya tanggapan dari Rolla Scolari, hingga yang bersangkutan melakukan kontak intensif dengan Romo Budi sendiri dan mengatakan akan mengikuti dan hadir dalam acara pada tanggal 9 Maret tersebut. Melalui email, Rolla Scolari memastikan akan datang ke Ungaran untuk bergabung dalam acara tersebut.

Untuk mempersiapkan acara tersebut, sedikitnya 23 orang mengikuti rapat kedua di Ungaran, Semarang, Jumat (4/3) bersama Kom HAK KAS berkerja sama dengan Bidang Diakonia Paroki Kristus Raja Ungaran, dan Forum Persaudaraan Perempuan Lintas Agama Semarang. Rapat kedua ini dibuka oleh Lukas Awi Tristanto, dan diawali dengan berdoa sesuai dengan agama masing-masing.

Selanjutnya, seluruh rangkaian rapat dipimpin oleh duet antara Sr Yuliani PI dan Ida dari Fatayat NU Semarang. Dalam pembicaraan yang mereka pimpin tersebut menghasilkan beberapa rangkaian kepastian acara untuk tanggal 9 Maret mendatang. Antara lain acara tanggal 9 Maret juga akan ditempatkan dalam rangka Hari Perempuan International yang sudah berlangsung sejak tanggal 8 Maret 1910 dan dirintis oleh Clara Zetkin. Kebetulan pula, tanggal 9 Maret 2016 merupakan hari libur Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu.

Pertemuan Perempuan Berkerudung Islam-Katolik 9 Maret Banjir Dukungan

Rangkaian acara disepakati adanya "opening ceremony" yang terdiri dari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Alquran dan pendarasan Kidung Magnificat Maria.

Selain itu ada juga acara dinamika keakraban dengan menyanyikan beberapa lagu "gaul" yang membuat peserta bisa saling akrab dan cair, misalnya lagu "Beragam Kita Satu", "Dalam Tuhan Kita Bersaudara" dan "Perdamaian". Ketiga lagu itu akan dinyanyikan oleh panitia inti yang terdiri dari para Suster berbagai Tarekat dan Fatayat-Muslimat.

Acara selanjutnya adalah Tausyiah yang akan disampaikan oleh duet Kiai Budi Hardjono dan Romo Budi Purnomo Pr. Semua rangkaian acara itu akan dilaksanakan di halaman Gereja Katolik Ungaran. Sesudah semua itu, acara Ishoma (istirahat, sholat dan makan siang). Dalam acara ini, para peserta Muslim akan berdoa di Masjid Jami' Istiqomah sementara para Suster dan Perempuan Katolik mengadakan Ibadat Siang di Gereja Kristus Raja.

Sesudah itu, peserta yang beragama Kristiani akan menyusul ke Masjid Jami' Istiqomah untuk mengadakan acara Pengenalan Masjid dan Penutupan di kompleks masjid dengan menyanyikan lagu Kemesraan. Setelahnya dilanjutkan dengan makan siang kembali di halaman Gereja Kristus Raja Ungaran.

Usai rapat, para Suster dan para Perempuan Muslimat mengadakan latihan bersama menyanyikan dua lagu, "Beragam Kita Satu" dan "Perdamaian". Tampak mereka begitu akrab dan bersukacita dalam kerja sama dan berlatih bersama.

Sumber: http://www.beritasatu.com/nasional/352984-pertemuan-perempuan-berkerudung-islamkatolik-9-maret-banjir-dukungan.html

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pertemuan Perempuan Berkerudung Islam-Katolik 9 Maret Banjir Dukungan"