HENAN – Bermaksud menghalangi gerejanya dihancurkan, seorang pendeta di Gereja Beitou di Provinsi Henan dan istrinya terkubur hidup-hidup. Pendeta Li Jiangong berhasil keluar dari bawah reruntuhan, sedangkan Ding Cuimei terjebak di parit dan meninggal akibat kekurangan oksigen.
Insiden yang terjadi pada Kamis 14 April 2016 itu sontak menimbulkan kemarahan umat Kristiani, yang selama ini dianggap kaum minoritas di China. Pemerintahan Xi Jinping pun mendapat kritik keras terkait tragedi ini, karena penertiban atau program revolusi budayanya sering kali menyebabkan penderitaan dan kematian.
Diwartakan China Aid, dua petugas penggusuran sudah ditahan dengan dakwaan tertutup. Diyakini penangkapan atas keduanya karena perintah mereka untuk tetap melajukan bulldozer ke arah korban. Mengakibatkan sang pendeta dan istrinya terdesak jatuh ke parit dan tertimbun tanah.
“Membuldozer dan mengubur Ding Cumei hidup-hidup adalah tindak pembunuhan yang sangat kejam. Dia adalah perempuan Kristen yang sangat tenang dan relijius. Kasus ini jelas merupakan kekerasan yang serius terhadap hak hidup, kebebasan beragama dan melanggar hukum,” tukas Presiden China Aid Bob Fu, seperti dikutip dari Christian Daily, Selasa (26/4/2016).
Fu meminta otoritas Negeri Tirai Bambu segera mengusut tuntas kasus ini dan mengadili pembunuhnya, serta mengambil langkah konkrit untuk melindungi kebebasan beragama jemaat gereja ini.
Dilansir dari News Max, Otoritas Wenzhou menerangkan, sebelum digusur pemerintah sudah memperingatkan pihak gereja untuk membongkar menara Gereja Sanjiang yang berdiri setinggi 54 sentimeter, karena menyalahi aturan zonasi.
Lembaga nirlaba setempat mengungkap, Pemerintah China sepanjang tahun lalu juga dilaporkan telah menghancurkan ribuan gereja dan menahan belasan pendeta atas tuduhan korupsi, yang terkesan dibuat-buat.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/04/26/18/1372708/gereja-dibuldozer-pendeta-dan-istrinya-terkubur-hidup-hidup
Baca juga:
0 Komentar untuk "Gereja Dibuldozer di China, Pendeta dan Istrinya Terkubur Hidup-Hidup"