Aksi anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang membunuh 16 warga Kristen, direkam dalam sebuah video berdurasi 29 menit. Dalam video yang disebarkan oleh pihak ISIS itu terlihat, warga Kristen yang disebut berasal dari Ethiopia mengenakan jumpsuit berwarna jingga.
Mereka dikawal oleh lusinan orang bersenjata yang mengenakan penutup muka. Berita tentang video ini dilansir laman Express, Kamis (12/5/2016). Selanjutnya, para teroris tersebut memecah kelompok warga itu ke dalam dua grup. Lokasi kejadian disebut berada di sebuah pantai di Libya.
Dalam rekaman itu terlihat, satu kelompok dibunuh dengan cara ditembak, sementara kelompok lain dipenggal. Para teroris menyebut mereka yang tewas sebagai para pengikut salib dari Gereja Ethiopia, yang adalah musuh ISIS.
Dalam video ini dijelaskan, orang-orang Kristen itu awalnya tidak membayar "pajak agama". Konsekuensinya adalah, mereka harus masuk Islam. Namun, 16 orang itu menolak, hingga akhirnya dieksekusi mati.
Rekaman selanjutnya menunjukkan adegan dari kota di bawah kendali ISIS, termasuk Niniwe dan Mosul di Irak. Video menunjukkan gambar ketika gereja-gereja di kedua kota itu diledakkan. Hal itu merupakan rangkaian dari aksi yang dilakukan oleh kelompok tersebut dalam menghancurkan bangunan-bangunan keagamaan.
Sebelumnya, satu kelompok Kristen Koptik juga dibunuh ISIS di sebuah pantai di Libya pada Februari lalu karena menolak masuk Islam.
Sejak setahun terakhir, kelompok teroris ini memang melebarkan sayapnya hingga ke wilayah timur Libya. Pemerintah Libya kini tengah menghimpun kekuatan untuk kembali merebut kota pelabuhan besar Sirte dari kekuasaan kelompok ISIS.
Baca juga:
0 Komentar untuk "Tak Bayar "Pajak Agama" dan Menolak Masuk Islam, ISIS Bunuh 16 Warga Kristen di Libya"