Di antara sendu cahaya purnama, ribuan lampion bakal diterbangkan ke langit Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, malam ini. Lampion-lampion yang menggantung di langit itu adalah pertanda berakhirnya prosesi Waisak, hari raya agama Buddha.
Candi yang dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada 824 Masehi ini memang menjadi tempat perayaan Waisak setiap tahunnya. Sebelum menerbangkan lampion, para biksu bersama umat Buddha membawa api dharma dan air berkah dari Candi Mendut ke Borobudur.
Doa-doa lalu dilantunkan hingga saatnya para biksu mengelilingi Borobudur sebanyak 3 kali atau pradaksina.
Namun tak cuma saat Waisak Borobudur menjadi pusat perhatian. Apalagi masih banyak fakta tersembunyi di balik kesohoran candi terbesar di dunia itu.
Candi yang dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada 824 Masehi ini memang menjadi tempat perayaan Waisak setiap tahunnya. Sebelum menerbangkan lampion, para biksu bersama umat Buddha membawa api dharma dan air berkah dari Candi Mendut ke Borobudur.
Doa-doa lalu dilantunkan hingga saatnya para biksu mengelilingi Borobudur sebanyak 3 kali atau pradaksina.
Namun tak cuma saat Waisak Borobudur menjadi pusat perhatian. Apalagi masih banyak fakta tersembunyi di balik kesohoran candi terbesar di dunia itu.
0 Komentar untuk "4 Fakta Unik Candi Borobudur"