Seorang turis asal Inggris dideportasi dari Sri Lanka lantaran memiliki tato bergambar Buddha yang melekat pada lengannya. Kini ia tengah menanti di tempat tahanan untuk dipulangkan ke negara asalnya.
Seperti dimuat BBC, Selasa (22/4/2014), setibanya di Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka dari India, Senin 21 April waktu setempat, Naomi Michelle Coleman ditangkap saat menjalani pemeriksaan oleh petugas imigrasi.
Aparat yang melihat tato pada lengan kanannya langsung membekuk Naomi dan menginterogasi wanita tersebut. Kini Perempuan paruh baya itu ditahan di kantor imigrasi untuk kemudian dideportasi.
"Kami mengerti hal tersebut dan akan mengirim utusan untuk mendampinginya," ujar Komisi Tinggi Inggris di Kolombo, menanggapi kasus tersebut.
Sri Lanka yang didominasi etnis Sinhalese sangat ketat terhadap hal-hal yang dinilai melecehkan agama Buddha. Karenanya, pihak yang dinilai menyinggung hal tersebut, akan ditindak tegas.
Pada Maret 2014 lalu, turis Inggris lainnya juga dilarang masuk ke Bandara Internasional Kolombo lantaran berkata tak sopan saat ditanya tato yang ia punya di lengannya. Ia tetap ditindak tegas meski berkilah dirinya kaget hingga terpaksa berkata tak sopan.
Dua tahun lalu, turis Prancis di Sri Lanka ditangkap setelah kedapatan mencium patung Buddha. Namun kemudian ia dibebaskan.
Sejumlah agen travel asing sebelumnya meminta kepada para wisatawan untuk menjaga sikap di Sri Lanka dan wajib menjauhi hal-hal yang bisa menyinggung Buddha. Tapi kasus pelanggaran tersebut masih terjadi.
Seperti dimuat BBC, Selasa (22/4/2014), setibanya di Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka dari India, Senin 21 April waktu setempat, Naomi Michelle Coleman ditangkap saat menjalani pemeriksaan oleh petugas imigrasi.
Aparat yang melihat tato pada lengan kanannya langsung membekuk Naomi dan menginterogasi wanita tersebut. Kini Perempuan paruh baya itu ditahan di kantor imigrasi untuk kemudian dideportasi.
"Kami mengerti hal tersebut dan akan mengirim utusan untuk mendampinginya," ujar Komisi Tinggi Inggris di Kolombo, menanggapi kasus tersebut.
Sri Lanka yang didominasi etnis Sinhalese sangat ketat terhadap hal-hal yang dinilai melecehkan agama Buddha. Karenanya, pihak yang dinilai menyinggung hal tersebut, akan ditindak tegas.
Pada Maret 2014 lalu, turis Inggris lainnya juga dilarang masuk ke Bandara Internasional Kolombo lantaran berkata tak sopan saat ditanya tato yang ia punya di lengannya. Ia tetap ditindak tegas meski berkilah dirinya kaget hingga terpaksa berkata tak sopan.
Dua tahun lalu, turis Prancis di Sri Lanka ditangkap setelah kedapatan mencium patung Buddha. Namun kemudian ia dibebaskan.
Sejumlah agen travel asing sebelumnya meminta kepada para wisatawan untuk menjaga sikap di Sri Lanka dan wajib menjauhi hal-hal yang bisa menyinggung Buddha. Tapi kasus pelanggaran tersebut masih terjadi.
0 Komentar untuk "Bertato Buddha, Turis Inggris `Diusir` dari Sri Lanka"