{{{{Puji Tuhan}}}}Kompleks Gua Maria Semanggi Dirusak Sekelompok Orang, Pengelola Tak Dendam "Tak Lapor Polisi"Sungguh Luar Biasa Hatinya


BANTUL - Kompleks Gua Maria Semanggi di Dusun Semanggi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dirusak sekelompok orang tidak dikenal. Pelaku perusakan hingga kini belum tertangkap.

Perusakan kompleks Gua Maria Semanggi diduga terjadi Minggu (5/6/2016) lalu. Dari fakta di lapangan, kerusakan antara lain terlihat di bagian patung Bunda Maria dan anak tangga menuju gua. Sebagian anak tangga yang terbuat dari batu itu pecah. Sedangkan pada bagian kaki patung tampak retak mirip bekas terkena benda tajam.

Warga setempat baru mengetahui adanya perusakan pada Senin (6/6/2016) pagi. Pengelola Kompleks Gua Maria Semanggi, Parwondo mengatakan, dirinya kaget tiba-tiba ada sejumlah polisi yang datang ke lokasi kejadian pada Senin pagi.

Sejumlah petugas intelijen lalu menanyainya seputar sejarah Gua Maria itu. Sejumlah anggota intel itu kata dia diketahui berasal dari Polsek Kasihan.

Hingga kini, dirinya tidak mengetahui siapa sekelompok orang yang tega merusak tempat peribadatan umat Katolik itu. Pelaku perusakan sampai sekarang belum tertangkap. Kabar yang didengar Parwondo, sekelompok orang itu datang menggunakan sepeda motor trail.

“Sepeda motor trail itu naik ke tangga. Ada bekas roda sepeda motor  di sini. Saya juga heran tiba-tiba sudah melihat sebagian tangga rusak,” ungkap Parwondo ditemui di Kompleks Gua Maria Semanggi, Selasa (7/6/2016).

Tak Ada Laporan Resmi, Polisi Belum Bertindak

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, sampai sekarang aparat kepolisian belum menangkap pelaku perusakan karena belum ada laporan resmi dari pengelola Gua Maria Semanggi ke polisi.

“Penyelidikan sulit dilakukan kalau tidak ada laporan,” jelas Anggaito. Ia mengatakan, kasus perusakan tersebut merupakan delik aduan, Kamis (9/6/2016).

Sampai sekarang kata dia tidak diketahui siapa sekelompok orang yang berbuat anarkis di kompleks Gua Maria Semanggi tersebut. Ditambahkan Anggaito, kasus ini sementara terus dipantau oleh Bagian Intel Polres Bantul. “Kecuali untuk penangkapan pelaku atau penyidikan nanti reserse kriminal yang menangani,” paparnya lagi.

Pengelola Tak Dendam, Warga Malah Makin Rukun

Kejadian perusakan Kompleks Gua Maria Semanggi di Dusun Semanggi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul tidak membuat pengelola marah dan menyimpan dendam. Selama ini menurutnya, hubungan antar umat beragama di Dusun Semanggi berjalan sangat baik. Kejadian ini akan meningkatkan kerukunan antarumat beragama di kawasan tersebut.

“Justru dengan kejadian ini umat kami makin rukun dan saling menguatkan. Kami diajari untuk saling mengasihi,” kata Pengelola Kompleks Gua Maria Semanggi, Parwondo, Selasa (7/6/2016).

Bahkan saat kompleks ini ramai didatangi peziarah, warga setempat yang berbeda keyakinan mengulurkan bantuannya menjaga parkir kendaraan peziarah.

“Jelas bukan warga sini. Saya tahu warga di sini baik, hubungan kami sangat baik,” jelasnya, Selasa (7/6/2016).

Parwondo menceritakan, Kompleks Gua Maria itu selama ini menjadi tempat peribadatan umat Katolik.

“Kadang peziarah menggelar doa Rosario di sini. Setiap malam Selasa banyak umat kristiani yang berdoa di tempat ini,” ujarnya lagi.

Kompleks itu dibangun pada 1969 oleh perkumpulan umat Katolik di daerah Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.

Sejumlah tokoh dari perkumpulan tersebut kata dia memilih Dusun Semanggi yang juga terdapat sendang atau mata air sebagai Kompleks Gua Maria. Orang tua Parwondo kala itu mewakafkan tanah milik mereka sebagai lokasi Gua Maria Semanggi.

Kini, Parwondo menjadi penerus keluarga merawat kompleks tersebut. Ia tinggal di rumahnya yang berjarak tidak sampai 500 meter dari kompleks itu.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "{{{{Puji Tuhan}}}}Kompleks Gua Maria Semanggi Dirusak Sekelompok Orang, Pengelola Tak Dendam "Tak Lapor Polisi"Sungguh Luar Biasa Hatinya"