Pura Dharma Loka Jepara Jawa tengah mendadak ramai dikunjungi dengan pakaian adat khas Bali, Ada apa gerangan? Ooo… ternyata ada sepasang suami istri di Suddhi Wadani (masuk Agama Hindu). Ruji(Suami) dan Very(Istri) yang sebenarnya baru saja menikah beberapa hari yang lalu.
Sepasang suami istri tersebut berasal dari Agama Muslim (Islam) dan dari keturunan orang Muslim juga. Sepasang suami istri tersebut diupacarai Suddhi Wadani oleh Ketua PHDI kab. Jepara Bapak Ngardi dan Pemangku Supaeno di pura Dharma Loka desa Plajan (Merupakan desa wisata Jepara), yang di hadiri juga oleh Peradah Jepara, Perwakilan pemuda Hindu Singkawang Kalimantan Barat, umat Hindu setempat serta pihak dari keluarga suami-istri serta para saksinya.
Memang bisa dikatakan sedikit aneh, baru beberapa hari menikah dan asal mula mereka pemeluk agama Islam (Muslim), tetapi selang beberapa waktu mereka sepakat untuk menjadi umat Hindu. Dari kabar yang ada dan dari pembicaraan saya dan Ruji (yang di suddhi wadani), dia mengaku sudah lama tinggal dengan Bapak Supar (salah satu umat Hindu di Jepara) dan semenjak itu Ruji sedikit demi sedikit memahami Hindu dan serta ketenangan batinya akan adat jawa yang bisa dikatakan condong ke arah leluhur yang bisa dikatakan kental dengan ajaran Hindu, karena Hindu mengajarkan Pitra Yadnya serta Tri Hita Karana. Oleh sebab itulah Ruji selaku suami dari Very sudah bulat tekat dan batinya untuk memeluk agama Hindu.
Walaupun tidak sedikit rintangan yang menghadang mereka seperti untuk meyakinkan orang tua masing-masing dari mereka, keluarga mereka, bahkan cemo’ohan dari pergaulan serta dari tetangga-tetangga mereka yang tidak berkenan akan keputusan mereka. Yah, habis gelap terbitlah terang. Kini mereka sudah sah sebagai pemeluk Hindu. Semoga perkawinan mereka selalu dianugrahi Sang Hyang Widhi Wasa dengan menjalankan ajaran-jaran Hindu.
Kiranya ini bisa dijadikan contoh dan peningkat Sradha bagi umat Hindu di seluruh daerah, khususnya bagi muda mudi Hindu yang belum menikah agar menjaga dan mempertahankan keyakinan Sradhanya di Hindu. Dalam bahasa asal “orang non Hindu tidak ada dasar Hindu, tidak ada garis keturunan Hindu saja bisa dan kuat menghadapi rintangan yang terbilang berat untuk menjadi Hindu, masak kita sebagai muda mudi Hindu tidak bisa sehebat dan sekuat mereka berdua untuk mempertahankan dan menjalankan Hindu kita?”.
Memang ada beberapa kejadian, mungkin bisa dikatakan banyak pemuda dan pemudi Hindu yang keluar dari Hindu dikarenakan beberapa faktor seperti Pernikahan (Cinta atau kasih sayang), broken home dan bahkan mungkin dikarenakan harta atau alasan lainya. Tetapi “APAKAH ITU PANTAS?” tidak malu kah mereka kepada teman, saudara, orang tua? tidak malu kah mereka kepada Sang Hyang Widdhi? dan apa mereka itu tidak malu juga kepada diri mereka sendiri serta hati kecil mereka yang kebanyakan masih cinta kepada Hindu? sudah banyak contoh Karma yang terjadi kepada mereka yang melepaskan Hindu-nya.
Sudah banyak pula mereka itu yang menyesali itu. Apa kita mau mengambil resiko itu? saya kira lebih baik mengatakan dalam hati dan dalam diri “Pakaian saya mungkin rombeng, tetapi hati dan diri saya Hindu”.
Demikian kiranya bisa menjadi penambah Sradha (Keyakinan) bagi pemeluk Hindu di Nusantara.
Saya bukanlah jurnalis penulis berita, hanya menyampaikan informasi yang ada dari Umat Hindu Jepara Jawa Tengah. Kiranya ada kekurangan dalam penulisan, kesalahan, atau kata-kata yang kurang pas pada tulisan ini saya pribadi mohon ma’af.
0 Komentar untuk "SALUT : Sepasang Suami Istri di Jawa -Tengah Masuk Agama Hindu!!!"