SETIAP kali Israel menggemour Gaza, kerjakan pembunuhan besar-besaran di tempat yang terkepung ini, jajak pendapat perlihatkan bila semakin lebih 90% warga Israel berikan dukungan pembantaian darah dan daging ini.
Untuk orang Israel, pembunuhan anak-anak lewat cara masal yaitu tontonan olahraga. Waktu tentara Israel mulai menjatuhkan bom udara, fosfor putih, amunisi dan senjata DIME menghebohkan yang lain di Gaza, kerumunan Israel mencapai puncak bukit mengerubungi daging barbekyu, mereka minum alkohol dan bersorak saat melihat anak-anak Palestina yang sekarat atau segera mati di tempat.
Keseharian di kota-kota besar Israel, orang Israel berkumpul untuk memburu dan menyiksa anak-anak Arab dan remaja. Polisi Israel berdiri saat mereka buat korban—ya, rakyat Palestina—tak sadarkan diri. Menurut blogger Israel Elizabeth Tsurkov, yang diinginkan favorite orang Israel yaitu : “Besok tidak ada sekolah di Gaza, mereka tidak lagi punyai anak lagi. ”
Sebagian orang Israel dengan juga bangga men-tweet keinginan mereka untuk membunuh anak-anak : “Bunuh anak-anak Arab sampai tidak lagi ada lagi generasi berikutnya”, ”Arab Bau, kalian akan mati, amin”, dan “Orang-orang Arab, kalian bakal lumpuh dan mati dengan penderitaan yang hebat”. Berapakah tweet terserang oleh wartawan Israel sendiri, David Sheen.
Anggota parlemen Israel Ayelet Shaked bahkan juga memberitakan bila dia inginkan membunuh bukan hanya anak-anak Palestina, yang dia sebut “ular kecil, ” tetapi juga ibu-ibu Palestina yang membesarkan mereka. Sontak, Shaked disangka terlebih dan dielu-elukan oleh beberapa orang Israel.
Gilad Sharon, putra Ariel Sharon, setuju dengan Shaked. Dalam satu opini yang diterbitkan dalam Jerusalem Post, Sharon berikan saran Israel untuk menggunakan senjata nuklir untuk memusnahkan sebagian orang Palestina. Dia menulis bila Israel harus meratakan Gaza. Ia berikan penambahan bila Amerika tidak berhenti hanya dengan membom Hiroshima saja, tetapi juga memukul Nagasaki.
Sebentar mereka nikmati membantai anak-anak dan ibu mereka, tentara Israel mengambil segi teristimewa dalam membunuh wanita hamil Palestina. Satu kaus yang demikian popular
di kesatuan tentara Israel memberi seorang wanita hamil dengan object di perutnya. Ada tulisan berbunyi : “Satu ditembak dua terbunuh. ”
Membunuh anak-anak yaitu kebijakan resmi de facto militer Israel. Dalam artikelnya “Gaza Diary, ” Chris Hedges menulis terkait tentara Israel yang memburu anak-anak Palestina sebagai olahraga :
“Kemarin ditempat ini Israel menembak delapan pemuda, enam satu diantaranya ada di bawah usia delapan belas th.. Salah satunya berusia dua belas. Sore ini mereka membunuh seorang anak sebelas th., Ali Murad, seorang lain terluka serius empat, tiga satu diantaranya ada di bawah usia delapan belas th.. Anak-anak ditembak seperti di El Salvador dan Guatemala, ibu dengan bayi berjajar dan dibantai di Aljazair, dan banyak penembak tepat Serbia menempatkan anak-anak di depan mereka dan mengawasi mereka ke trotoar di Sarajevo. Tetapi, saya belum pernah lihat tentara menarik anak-anak seperti tikus dalam perangkap dan membunuh mereka untuk olah-raga. ”
Satu studi pada Oktober 2004 oleh British Medical Journal mengonfirmasi bila ini yakni praktek umum, dan tidak pernah dihukum : “Dua pertiga dari 621 anak-anak (duapertiga di bawah 15 th.) tewas di pos kontrol, di jalan, dalam perjalanan ke sekolah, di rumah mereka, meninggal dunia karena tembakan senjata kecil, diarahkan pada kepala, leher dan dada. Itu yaitu tembakan banyak penembak tepat … Jelas, tentara (Israel) dengan teratur berwenang untuk menembak dan membunuh anak-anak (Palestina) dalam keadaan sekurang-kurangnya ataupun tidak ada ancaman”.
Apa yang salah dengan Israel? Apa yang telah dihasilkan bangsa ini maka dari itu mereka begitu suka membunuh anak-anak Palestina?
Dalam buku Goliath, Max Blumenthal—seorang Yahudi Amerika dari keluarga yang berpengaruh—meletakkan mentalitas genosida Israel dengan cara telanjang. Blumenthal mengkaji Torat Ha’Melech, yang berikan saran pembunuhan non-Yahudi dengan cara grosir.
Torat Ha’Melech tidak cuma kitab radikal yang terpinggirkan ; demikian sebaliknya, itu yaitu dasar resmi untuk tentara Israel. Penulisnya adalah dua rabi terpenting Israel, Yitzhak Shapira dan Yosef Elitzur Rabbi.
Jadi, Anda mungkin tidak butuh heran apabila tentara-tentara Israel selalu mengincar anak-anak Palestina. Namun untuk Tuhan, Anda mesti heran pada diri Anda sendiri apabila tidak terganggu saksikan anak-anak Palestina meregang nyawa ditembak seperti mainan video game di tablet Anda. Anda tidak butuh harus jadi orang Islam untuk rasakan hal itu. Anda hanya harus jadi manusia. sa/islampos
0 Komentar untuk "Sungguh K3j4m...!!! Tahukah Kamu Mengapa Tentara Israel Senang Sekali Membantai Anak-anak Palestina.??? Berikut Penjelasannya. TOLONG BANTU "SHARE" AGAR SELURUH SAUDARA MUSLIM KITA TAHU KEK3J4M4N DAN KEB!4D4B'4N ISRAEL...!!!"