ISIS Hancurkan Biara Katolik Tertua Berusia 1.400 Tahun di Irak

ISIS Hancurkan Biara Katolik Tertua Berusia 1.400 Tahun di Irak
Gambar kiri: Biara Santo Elijah dalam gambar satelit tahun 2011. Gambar kanan:  Biara Santo Elijah dalam gambar satelit tahun 2014, setelah dihancurkan.

BAGHDAD - ISIS kembali menghancurkan bangunan bersejarah. Kali ini, sebuah biara Katolik berusia 1.400 tahun dihancurkan oleh kelompok ekstrimis itu. Gambar-gambar satelit menguatkan fakta bahwa biara Santo Elijah yang berdiri di sebuah perbukitan di Kota Mosul, telah rata dengan tanah.

Menurut analis gambar, Stephen Wood, pembongkaran terhadap Biara Santo Elijah tampaknya dilakukan diantara bulan Agustus dan September 2014 tahun lalu. Gambar citra satelit menunjukkan dinding-dinding batu Biara Santo Elijah telah benar-benar dihancurkan.

"Buldoser, alat berat, palu, dan juga mungkin bahan peledak telah digunakan untuk untuk menghancurkan dinding-dinding batu ini menjadi debu abu-abu putih. Mereka telah menghancurkan sepenuhnya," kata Wood.

ISIS memang kerap menghancurkan sejumlah bangunan bersejarah. Mereka menganggapnya sebagai berhala yang harus dihancurkan. Aksi penghancuran mereka yang terkenal adalah saat mereka menghancurkan kota kuno Palmyra di Suriah pada Agustus 2015 lalu.

Di kantornya, di pengasingan di Erbil, Irak, Pastor Paul Thabit Habib (39 tahun) menatap diam-diam foto sebelum dan sesudah biara yang pernah bertengger di atas bukit Mosul. Terguncang, ia membalik kembali fotonya sendiri untuk perbandingan. Ia memperingatkan sejarah Kristen dihancurkan secara brutal.

"Saya tidak bisa menggambarkan kesedihan saya. Sejarah Kristen kami di Mosul sedang diratakan biadab," ujarnya.

ISIS menjadikan umat Kristen di Irak dan Suriah sebagai sasaran dengan menyita harta bendanya dan memaksa untuk pindah memeluk agama Islam serta membayar pajak khusus atau diusir ke luar. Ia mengatakan, penghancuran biara tersebut sebagai upaya untuk mengusir penganut gereja dari Irak.

"Kami melihatnya sebagai upaya untuk mengusir kami dari Irak, membasmi, dan mengakhiri keberadaan kami di tanah ini," tutur Pastor Paul Thabit Habib, yang kini tinggal di Irbil, wilayah yang dikuasai Kurdi.

Biara Santo Elijah atau Deir Mar Elia diyakini dibangun oleh para pendeta Assyria pada abad ke-6 dan belakangan digunakan oleh sebuah ordo Katolik, Chaldean. Tahun 1743, pasukan Persia memberi ultimatum kepada para biarawan di sana pindah agama menjadi Islam, namun mereka menolak dan sekitar 150 orang dibunuh.

Sekarang, Santo Elijah telah bergabung dalam daftar lebih dari 100 situs agama dan bersejarah yang dibongkar, termasuk masjid, makam, kuil, dan gereja-gereja di Suriah dan Irak. Ekstremis telah merusak atau menghancurkan monumen kuno di Niniwe, Palmyra dan Hatra. Museum dan perpustakaan telah dijarah, buku-buku dibakar, karya seni dihancurkan atau diperdagangkan. Mereka menghancurkan bangunan dan reruntuhan sejarah juga struktur budaya yang mereka anggap bertentangan dengan penafsiran mereka tentang Islam.

Sumber:
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "ISIS Hancurkan Biara Katolik Tertua Berusia 1.400 Tahun di Irak"