Walau Dipukuli dan Dirampok, Biarawati ini Tetap Mengampuni Si Perampok

Walau Dipukuli dan Dirampok, Biarawati ini Tetap Mengampuni Si Perampok

Fransis Lydia Sumiati adalah seorang biarawati dari Bandar Lampung. Peristiwa naas yang ia alami terjadi pada 5 Juni 2015.

Waktu itu, ia hendak menuju ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras pukul 10.00 WIB. Ketika dalam perjalanan, muncul sebuah mobil yang ditumpangi oleh kedua tersangka bernama Nanang dan Lukman. Kedua perampok tersebut memulai pembicaraan dengan menanyakan alamat Jalan Ratu.

Biarawati Lydia yang juga ketua universitas STIE Gentiaras kemudian memberitahu lokasi alamat tersebut. Perampok meminta Lydia untuk mengantar ke alamat yang dimaksud menggunakan mobil. Lydia naik mobil dan ketika sampai di dekat STIE Gentiaras, ia meminta turun, karena Lydia harus ke universitas.

Mobil berhenti, Lydia hendak membuka pintu namun terkunci. Ia mencoba yang kedua kalinya, namun pintu tetap terkunci. Tiba-tiba salah satu perampok memukuli Lydia. Perampok memukuli wajahnya berkali-kali, hingga ia tidak dapat melihat. Perampok mengambil cincin dan uang tunai Lydia secara paksa.

Saat itulah Lydia hanya bisa berdoa agar bisa diturunkan. Lydia mengungkapkan , “Saya merasa takut diperkosa karena tersangka menindih saya. Jadi saya hanya bisa berdoa,” untungnya ketika sampai di tempat sepi, perampok menurunkan Lydia.

Dalam perjalanan beberapa meter, sambil sempoyongan berjalan, ia mencari pertolongan. Sampai akhirnya menemukan sebuah warung dan mengetuk pintu warung tersebut. Seorang wanita keluar dari warung dengan kaget melihat wajah dan baju Lydia penuh dengan darah.

Beruntungnya lagi, ia mengingat nomor telepon seorang sahabatnya. Wanita itu kemudian menghubungi temannya dan memberitahu kondisi Lydia. Tak menjelang lama, sahabatnya datang menjemput dan membawa Lydia segera ke rumah sakit.

Biarawati Lydia Dipertemukan dengan Perampok

Kapolresta Bandar Lampung berhasil menangkap perampok. Perampok itu sempat kabur, namun anggota Polres Bandar Lampung berhasil meringkus mereka yang selama ini dikenal sebagai komplotan pintu goyang.

Tanggal 4 Januari 2016, Polresta Bandar Lampung mempertemukan Lydia dengan salah satu pelaku yang memukuli wajahnya sampai berdarah. Lydia menemui tersangka di sel tahanan yang didampingi oleh jajaran Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Hari Nugroho dan Kepala Satreskrim Komisaris Dery Agung Wijaya.


Lydia Memaafkan Perampok yang Memukuli Wajahnya Berkali-Kali

Ketika dipertemukan tersangka, Suster Lydia memaafkan tersangka yang memukuli dan merampok cincin serta uang tunai yang ia miliki. Ia lalu menjabat tangan Nanang, pelaku. Nanang pun meminta maaf kepada Lydia.

Lydia berkata bahwa hanya dengan memaafkan, ia bisa sembuh dari trauma. Kejadian perampokan sempat membuatnya trauma. “Obat paling mujarab menyembuhkan trauma adalah dengan memaafkan, kalau saya tidak memaafkan, saya tetap trauma,” ungkapnya.

Bagi Lydia setiap orang butuh untuk mengampuni. Tidak ada salahnya memaafkan orang yang telah menyakiti kita.

Matius 18: 21-22 memiliki ayat tentang mengampuni yang bisa menjadi pedoman kita,
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

Semoga anda terinspirasi oleh tindakan biarawati Fransis Lydia Sumiati tersebut, dan bagilah artikel ini di facebook atau twitter anda.

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Walau Dipukuli dan Dirampok, Biarawati ini Tetap Mengampuni Si Perampok"