DIYARBAKIR – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan telah mengambil alih enam gereja yang terletak di kota penuh konflik di sebelah tenggara Turki, Diyardbakir dan menjadikannya sebagai properti milik negara. Tindakan Erdogan ini merupakan perkembangan baru yang mengkhawatirkan terkait kebebasan pers dan gerakan religius di negara itu.
Gereja-gereja yang diambil alih termasuk gereja Katolik, Protestan, dan Ortodoks, salah satunya bahkan telah berusia 1.700 tahun. Semua gereja itu kini efektif menjadi milik negara yang berarti dijalankan oleh pemerintah.
Perintah penyitaan itu dikeluarkan oleh Dewan Menteri Erdogan pada 25 Maret 2016 lalu dengan alasan, pihak berwenang berniat membangun kembali dan merestorasi peninggalan sejarah kota yang telah hancur sebagian akibat konflik antara pemerintah dengan kelompok militan Kurdi PKK.
Namun, penyitaan itu menimbulkan kemarahan dari para penganut agama di gereja-gereja tersebut yang menganggap pemerintah melakukan pelanggaran terhadap agama mereka dan mengancam akan melakukan langkah hukum melawan keputusan tersebut.
“Pemerintah tidak mengambil alih properti ini untuk melindunginya, mereka melakukannya untuk mendapatkannya,” kata pastur dari Gereja Protestan Diyarbakir Ahmet Guvener sebagaimana dilansir Express, Kamis, (21/4/2016).
Asosiasi pengacara Diyarbakir yang mewakili umat Kristen, dan pejabat pemerintah setempat menganggap penyitaan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan akan menyebabkan kerusakan budaya di kota tersebut.
Menanggapi protes ini, Kementerian Lingkungan dan Perencanaan Kota Turki menegaskan bahwa perintah pengambilalihan itu tidak memiliki motif religius, dan mengatakan bahwa mereka juga menguasai sejumlah masjid bersejarah di kota itu.
Berbeda dengan gereja Kristen yang dijalankan oleh jemaatnya, masjid di Turki didukung langsung oleh pemerintah dan diberikan dana yang menjamin keberlangsungannya.
Erdogan yang sering dijuluki sebagai Sang Sultan baru-baru ini juga mendapat kecaman setelah membungkam kebebasan pers di negaranya dengan mengambil alih surat kabar oposisi Zaman.
0 Komentar untuk "Pemerintah Turki Sita Semua Gereja di Kota Diyarbakir"